Pages - Menu

Friday, July 20, 2012

Jika Aku Pemimpin Bangsa


Bismillah,
izinkan saya memulai topik ini dengan sebuah nama...

Nicolae Ceausescu, presiden Rumania yang lebih tepatnya disebut sebagai raja yang lalim. Sangat berkuasa, otoriter dan diktator, yang dengan tentara rahasianya bisa mengetahui hampir setiap gerak-gerik warga negaranya. Nicolae berakhir dengan tragis. Setelah rakyat menyerbu istananya, dia dan istri diseret dan harus mati ditangan rakyatnya. Berhasil dijatuhkan tapi untuk kejatuhannya, Rumania harus mengorbankan puluhan ribu rakyatnya dalam satu revolusi berdarah.

Lalu ada Ferdinand Marcos di Filipina. Memulai karir sebagai pengacara yang gemilang, hingga menjadi tumpuan harapan bangsa Filipina. Memerintah selama beberappa dekade, namun berakhir dengan terusir dari negarinya, setelah gerakan massa dipimpin istri lawan politik yang telah dibunuhnya. Bahkan setelah matinya pun, jasadnya sempat ditolak untuk bisa dimakamkan di Filipina.

Alberto Fujimori, seorang minoritas keturunan Jepang, berhasil menjadi Presiden  Peru dengan dukungan luas. Memulai dengan kampanye keliling negara untuk kemajuan pembangunan, pembebasan korupsi dan janji lain.
Masa pemerintahannya berakhir ketika dia mengundurkan diri saat mengunjungi negara leluhurnya Jepang, dan mengajukan suaka di Jepang meninggalkan isu korupsi yang dituduhkan kepadanya.

Lalu yang belum hilang dari ingatan kita, Estrada di Filipina. Sebelumnya terkenal sebagai bintang film yang paling dipuja, hingga akhirnya mendapat mandat memimpin negara. Belakangan ia dipaksa mundur oleh ratusan ribu orang yang demo turun ke jalan. Mantan orang kuat Filipina itu pun jatuh dan harus meninggalkan istananya.

Tak perlu jauh melihat kesana, disini ada Soeharto yang berkuasa dan ditakuti selama tiga dasawarsa, yang kemudian berakhir kepemimpinannya dengan hujatan, caci maki dan berbagai hinaan, persis seperti pendahulu sebelumnya, Presiden Soekarno, yang sempat disaulat sebagai presiden seumur hidup.

"Jika saya seorang pemimpin bangsa, mereka tak akan menjadi sosok yang saya panuti."

Jika saya pemimpin bangsa, ada seorang bernama Muhammad yang memulai dengan segala kesederhanaan, kejujuran dan kesungguhan, yang kepemimpinannya berakhir dengan kecintaan, kedamaian, kemajuan yang tak pernah hilang dihapus masa.

Ada Umar bin Khatab yang memulai dengan ketegasan, kearifan dan keberpihakkan kepada kebenaran yang berakhir dengan tegaknnya keadilan, dan kesetaraan hukum bagi semua rakyatnya.

Ada Umar bin Abdul Aziz yang memulai dengan ketakwaan dan mengakhiri dua tahun pemerintahannya dengan pencapaian yang sangat gemilang.

"Jika saya menjadi pemimpin bangsa......
.....saya ingin seperti mereka !"

*) Sumber Inspirasi dari Novel Islami yang saya lupa lagi judulnya, mohon maaf.

No comments:

Post a Comment